Siswa Sekolah Negeri di Vietnam Bebas Biaya Mulai September 2025

  Setelah memangkas jumlah Kementerian, Pemerintah Vietnam akan membebaskan para siswa sekolah negeri, yaitu mulai dari tingkat prasekolah sampai sekolah menengah atas di seluruh wilayah. Program penting ini diumumkan oleh Biro Politik Vietnam dan berlaku mulai September 2025.

Ternyata sejumlah daerah, termasuk Qung Ninh, Hi Phòng, Yên Bái, Qung Nam, Khánh Hòa, à Nng, Bà Ra - Vng Tàu, Bình Dng, dan Long An, sudah lebih dulu membebaskan biaya sekolah bagi siswa.

Sementara itu menurut beritaja.com (1 Maret 2025), bahwa siswa prasekolah sudah mendapatkan pembebasan biaya sekolah sejak 1 September 2024, sebagaimana diatur dalam Keputusan Pemerintah No.81.


Kebijakan progresif tersebut menandai pencapaian krusial dalam upaya negara untuk memperluas akses pendidikan dan mengurangi beban finansial bagi keluarga di negara tetangga Indonesia tersebut.

Bahwa Biro Politik diwartakan telah menugaskan Komite Partai Pemerintah untuk memberikan arahan kepada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Keuangan, serta otoritas terkait untuk mengoordinasikan penyelenggaraan kebijakan tersebut agar berjalan lancar.

Menarik untuk diketahui bahwa berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Vietnam yang masih berlaku, siswa sekolah dasar di lembaga publik sudah dibebaskan dari biaya sekolah. Pendidikan yang layak adalah bagian dari hak asasi manusia selain hak untuk melaksanakan aspirasi atau demokrasi dan ekspresi. 

Sebagaimana diketahui, ribuan pelajar di Papua sempat berdemontrasi menuntut pendidikan gratis di sekolah negeri dan menolak program MBG atau Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Para pelajar tersebut datang dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo.

Menurut laporan media online tempo.co pada 18 Februari 2025 saat demo berlangsung muncul spanduk “Tolak makan bergizi gratis, berikan kami pendidikan gratis,” Media tempo.co juga melaporkan bahwa Asken Yohans, salah seorang pelajar yang ikut demo, menyatakan dia dan ribuan siswa di Wamena dan Papua secara umum membutuhkan akses terhadap pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang memadai.

Melalui komunikasi via telpun Asken Yohans kepada wartawan tempo.co mengatakan bahwa, “Kitorang tidak ingin makan bergizi gratis, yang kitorang ingin sekolah mudah, mau berobat mudah, itu sudah,”

 

Comments

Popular posts from this blog

Bima Arya, Wamendagri Ungkap Soal Legitimasi Hasil Pilkada Jakarta 2024

Megawati Ketum PDI-P Bilang Begini Pada Presiden Prabowo Soal Makan Gizi Gratis

Kasus Korupsi Pejabat Kemenhub Terkait Pengumpulan Dana Pilpres 2019