Posts

Showing posts with the label USA

Dampak Serius Standar Ganda Negara-negara Besar dalam Penegakan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia

Image
  Dampak Standar Ganda Negara-negara Besar dalam Penegakan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Negara-negara besar seringkali memproklamirkan diri sebagai penjaga demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Mereka mengadvokasi kebebasan, keadilan, dan hak-hak individu di forum internasional, menjadikannya sebagai landasan moral dalam kebijakan luar negeri mereka. Namun, terdapat fenomena standar ganda ketika pelanggaran HAM terjadi di negara-negara sekutu atau sahabat terdekat mereka. Sikap ambigu dan inkonsisten ini menimbulkan berbagai dampak negatif baik di kancah internasional maupun domestik.   Fenomena Standar Ganda Standar ganda terjadi ketika negara-negara besar menerapkan kebijakan atau sikap yang berbeda terhadap pelanggaran HAM tergantung pada hubungan diplomatik dan kepentingan strategis mereka. Misalnya, negara besar mungkin mengutuk pelanggaran HAM di negara-negara yang dianggap musuh atau tidak bersahabat, namun bersikap diam atau bahkan mendukung sekutunya yang melakukan

Malaysia, Shame on You

Since 1998 Indonesia enjoys a wide space for democracy , freedom of speech, freedom of press and media, etc, also first multy party general election in 1999. It happened because of Indonesian student movements and other activists. In 2004, Indonesian people truly elect their president directly for the first time. Indonesian student movements were a really main player when they announced the reformation movement in 1998. Indonesia becomes the 3rd largest democratic country in the world after USA and India in terms of population. Student in Indonesia are very dynamic in Asia. Malaysia and Singapore never enjoyed this privilege. Most government in Asia, especially in Malaysia has strong control to every democracy movements. No freedom for news papers, television and other media in Malaysia, especially when it comes to criticizing and giving advice to the government. We still remember what the Malaysian police did to the former deputy prime minister, Mr. Anwar Ibrahim when Mahathir Mu